Translate - TERJEMAHAN BAHASA

Rabu, 29 Januari 2014

MEMPERINGATI MAULID NABI MUHAMMAD SAW 1435 H/2014 MASEHI

MEMPERINGATI MAULID NABI MUHAMMAD SAW 1435 H/2014 MASEHI


KAMPUS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FITHRAH ALDAR LUBUKLINGGAU

"DENGAN MEMPERINGATI MAULID NABI MUHAMMAD SAW, KITA TINGKATKAN KEIMANAN DAN KETAQWAAN

 




DOKUMEN KEGIATAN LOMBA DALAM RANGKA MEMPERINGATI MAULID NABI MUHAMMAD SAW 1435 HIJRIAH, SENIN 27 JANUARI 2014

























PEMBAGIAN HADIAH KEPADA PESERTA PEMENANG LOMBA







 HADIRIN MAULID NABI MUHAMMAD SAW
MAHASISWA PRODI STRATA I DAN PRODI DIPLOMA III KEPERAWATAN, SERTA MASYARAKAT LINGKUNGAN KAMPUS












SEMOGA HIDUP LEBIH BERKAH DENGAN MENCONTOH AKHLAQ ROSULULLOH SAW آمين يا رَبَّ الْعَالَمِيْ


Jumat, 24 Januari 2014

"Innallaha wa malaikatahu yusholluna 'alan nabi. Ya ayyuhalladziina amanu shollu 'alaihi wa salamu taslima"

  PERINTAH BERSHOLAWAT KEPADA NABI MUHAMMAD SAW
 


 
"Innallaha wa malaikatahu yusholluna 'alan nabi. Ya ayyuhalladziina amanu shollu 'alaihi wa salamu taslima"

"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat (memuji dan berdoa) ke atas Nabi (Muhammad s.a.w). Wahai orang-orang yang beriman berselawatlah kamu ke atasnya serta ucapkanlah salam dengan penghormatan kepadanya"
[Al-Ahzab: 56]

Allahurabbi... Sedangkan Allah dan Para Malaikat berselawat keats Nabi Muhammad s.a.w inikan pula kita manusia biasa?
Oleh itu marilah kita bersama2 memperbanyakkan selawat keats Nabi Muhammad s.a.w..

"Allahumma salli `ala muhammadin wa`ala ali muhammad"
"Ya Tuhan kami, selawatkanlah ke atas Nabi Muhammad dan ke atas keluarganya." :')

Klasifikasi Tingkatan IQ Manusia ... BELAJAR YUK BELAJAR

Klasifikasi Tingkatan IQ Manusia



Tingkatan IQ Manusia

Apa sih IQ itu?
Intelegent quotient atau IQ ialah angka yang mana menjelaskan tingkat kecerdasan seseorang yang dibandingkan dengan sesamanya dalam satu populasi.

Bagaimana caranya mengetahui tingkat IQ ( Intellegent Quotient) seseorang ? Umumnya dilakukan melalui psikotest yang memiliki banyak metode atau cara. 

Namun, para ahli berbeda pendapat dalam menentukan ukuran soal tingkatan IQ manusia. Berikut ini klasifikasi tingkatan IQ manusia menurut pendapat beberapa ahli:
Klasifikasi IQ berbeda untuk setiap metode test yang digunakan.
1. Stanford-Binet mengklasifikasikan nilai IQ normal yang berkisar diantara 85 – 115.
2. Lewis Terman mengklasifikasikan nilai IQ normal pada kisaran 90 – 109.
3. Wechsler mengklasifikasikan IQ normal pada angka 100 dengan nilai toleransi 15 (berarti 85 – 115).
Dikarenakan perbedaan ini, maka selain nilai IQ yang didapat, harus diperhatikan pula metode test apa yang digunakan.

Untuk klasifikasi umum, saat kita tidak mengetahui metode apa yang digunakan. 

Bisa menggunakan klasifikasi dibawah ini (hasil kompromi ketiga metode diatas).
70 – 79 = Tingkat IQ rendah atau keterbelakangan mental.
80 – 90 = Tingkat IQ rendah yang masih dalam kategori normal (Dull Normal)
91 – 110 = Tingkat IQ normal atau rata-rata
111 – 120 = Tingkat IQ tinggi dalam kategori normal (Bright Normal)
120 – 130 = Tingkat IQ superior
131 atau lebih = Tingkat IQ sangat superior atau jenius.

Dengan rata-rata IQ manusia normal adalah di kisaran angka 91-110, 

berikut ini adalah orang-orang yang mempunyai kecerdasan diatas rata-rata, mungkin sebagian dari mereka sudah kamu kenal sebelumnya:

- Leonardo da Vinci Universal Genius,asal Italy, IQ 220
- Johann Wolfgang von Goethe — Germany : 210
- Kim Ung-Yong, ilmuwan fisika, Korea Selatan : 210
- Gottfried Wilhelm von Leibniz — Germany: 205
- Blaise Pascal Mathematician & religious philosopher France: 195
- Garry Kasparov, pecatur Russia: 190
- Sir Isaac Newton Scientist England: 190
- Galileo Galilei Physicist & astronomer & philosopher Italy: 185
- Buonarroti Michelangelo Artist, poet & architect Italy: 180
- Johannes Kepler Mathematician, physicist & astronomer Germany: 175
- Johann Strauss Composer Germany: 170
- Martin Luther Theorist Germany: 170
- Plato Philosopher Greece: 170
- Ludwig van Beethoven Composer Germany: 165
- Johann Sebastian Bach Composer Germany: 165
- James Watt Physicist & technician Scotland: 165
- Wolfgang Amadeus Mozart Composer Austria: 165
- Bill Gates CEO, Microsoft USA: 160
- Albert Einstein Physicist USA: 160
- Paul Allen Microsoft cofounder: USA 160
- Nicolaus Copernicus Astronomer Poland: 160
- Benjamin Franklin Writer, scientist & politician USA: 160
- James Cook Explorer England: 160
- Stephen W. Hawking Physicist England: 160
- Wolfgang Amadeus Mozart: 154
- John Quincy Adams President USA: 153
- Bonaparte Napoleon Emperor France: 145
- Adolf Hitler Nazi leader Germany: 141
Namun daftar di atas hanyalah jumlah kecil saja dan tidak mencakup 
semuanya. 

iq-test-guide

Penjelasan tingkatan IQ secara umum:

A. Idiot IQ (0-29)
 
Idiot merupakan kelompok individu terbelakang paling rendah. Tidak dapat berbicara atau hanya mengucapkan beberapa kata saja. Biasanya tidak dapat mengurus dirinya sendiri seperti mandi, berpakaian, makan dan sebagainya, dia harus diurus oleh orang lain. Anak idiot tinggal ditempat tidur seumur hidupnya. Rata-rata perkembangan intelegensinya sama dengan anak normal 2 tahun. Sering kali umurnya tidak panjang, sebab selain intelegensinya rendah, juga badannya kurang tahan terhadap penyakit.
 
B. Imbecile IQ (30-40)
 
Kelompok Anak imbecile setingkat lebih tinggi dari pada anak idiot. Ia dapat belajar berbahasa, dapat mengurus dirinya sendiri dengan pengawasan yang teliti. Pada imbecile dapat diberikan latihan-latihan ringan, tetapi dalam kehidupannya selalu bergantung kepada orang lain, tidak dapat mandiri. Kecerdasannya sama dengan anak normal berumur 3 sampai 7 tahun.Anak-anak imbecile tidak dapat dididik di sekolah biasa.
 
C.Moron atau Debil IQ / Mentally retarted (50-69)
 
Kelompok ini sampai tingkat tertentu masih dapat belajar membaca, menulis, dan membuat perhitungan sederhana, dapat diberikan pekerjaan rutin tertentu yang tidak memerlukan perencanaan dan dan pemecahan. Banyak anak-anak debil ini mendapat pendidikan di sekolah-sekolah luar biasa.
 
D.Kelompok bodoh IQ dull/ bordeline (70-79)
 
Kelompok ini berada diatas kelompok terbelakang dan dibawah kelompok normal (sebagai batas). Secara bersusah paya dengan beberapa hambatan, individu tersebut dapat melaksanakan sekolah lanjutan pertama tetapi sukar sekali untuk dapat menyelesaikan kelas-kelas terakhir di SLTP
 
E. Normal rendah (below avarage), IQ 80-89
 
Kelompok ini termasuk kelompok normal,rata-rata atau sedang tapi pada tingakat terbawah, mereka agak lambat dalam belajarnya, mereka dapat menyelesaikan sekolah menengah tingkat pertama tapi agak kesulitan untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas pada jenjang SLTA.
 
F. Normal sedang, IQ 90-109
 
Kelompok ini merupkan kelompok normal atau rata-rata, mereka merupkan kelompok terbesar presentasenya dalam populasi penduduk.
 
G. Normal tinggi (above average) IQ 110-119
 
Kelompok ini merupakan kelompok individu yang normal tetapi berada pada tingkat yang tinggi.
 
H. Cerdas (superior) ,IQ 120-129
Kelompok ini sangat berhasil dalam pekerjaan sekolah/akademik. Mereka seringkali terdapat pada kelas biasa. Pimpinan kelas biasanya berasal dari kelompok ini.
 
I. Sangat cerdas (very superior/ gifted) IQ 130-139
Anak-anak very superior lebih cakap dalam membaca, mempunyai pengetahuan yang sangat baik tentang bilangan, perbendaharaan kata yang luas, dan cepat memahami pengertian yang abstrak. Pada umumnya, faktor kesehatan, ketangkasan, dan kekuatan lebih menonjol dibandingkan anak normal.
 
J. Genius IQ 140>
 
Kelompok ini kemampuannya sangat luar biasa. Mereka pada umumnya mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan menemukan sesuatu yang baru meskipun dia tidak bersekolah. Kelompok ini berada pada seluruh ras dan bangsa, dalam semua tingkat ekonomi baik laki-laki maupun perempuan. Contoh orang-orang genius ini adalah Edison dan Einstein.
Uraian diatas menjelaskan tentang tingkat intelegensi dalam ukuran secara kognitif, pandangan lama menunjukkan bahwa kualitas intelegensi atau kecerdasan yang tinggi dipandang sebagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan individu dalam belajar dan meraih kesuksesan.

Namun baru-baru ini telah berkembang pandangan lain yang menyatakan bahwa faktor yang paling dominan yang mempengaruhi keberhasilan individu dalam hidupnya bukan semata-mata ditentukan oleh tingginya kecerdasan intelektual, tapi oleh faktor kemantapan emosional yang ahlinya yaitu Daniel Goleman disebut Emotional Intelegence (kecerdasan emosional).
Bedasarkan pengamatannya, banyak orang yang gagal dalam hidupnya bukan karena kecerdasan intelektualnya rendah, namun mereka kurang memiliki kecerdasan emosional mekipun intelegensinya berada pada tingkatan rata-rata. Tidak sedikit orang yang sukses dalamnya hidupnya karena memilki kecerdasan emosional.

Kecerdasan emosional ini semakin perlu di pahami, dimiliki dan diperhatikan dalam pengembangannya karena mengingat kehidupan dewasa ini semakin kompleks. Kehidupan yang sangat kompleks ini memberikan dampak yang sangat buruk terhadap konstelasi kehidupan emosional individu. Dalam hal ini Daniel Goleman mengemukakan hasil survei terhadap para orang tua dan guru yang hasilnya bahwa ada kecenderungan yang sama di seluruh dunia, yaitu generasi sekarang banyak mengalami kesulitan emosional daripada generasi sebelumnya, mereka lebih kesepian dan pemurung, lebih bringasan dan kurang menghargai sopan santun, lebih gugup dan mudah cemas, lebih impulsif dan agresif.

Mekanisme Bimbingan Penyuluhan

Mekanisme Bimbingan Penyuluhan

Intelegensia


INTELEGENSI

kata intelegensi erat hubungannya dengan intelek. Intelek, artinya potensi untuk memahami sedangkan intelegensi artinya aktivitas atau perilaku yang merupakan perwujudan dari daya atau potensi. Lalu timbal suatu pemikiran tentang pengukuran intelegensi manusia. Bagaimana setiap orang mengetahui intelegensi atau kecerdasan yang dimilikinya. Pada zaman sekarang telah berkembang cara perhitungan mengenai kecerdasan yaitu dengan dengan tes IQ. Tes IQ ini ditemukan oleh Alfred Binet, dan dibantu Theophile Simon. Sehingga tes ini disebut dengan tes Binet Simon. Pengetesan intelegensi itu, pada awalnya merupakan cara untuk menyeleksi anak-anak untuk pendidikan yang berbeda-beda jenisnya, dan terutama sudah digunakan untuk tujuan itu. Oleh sebab itu, tes intelegensi erat kaitannya dengan prestasi dan kemampuan sekolah yang berguna untuk keberhasilan akademik. Tes ini mengeluarkan soal tes dengan kesulitan yang meningkat, yang megukur jenis-jenis perubahan integensia, sehingga apabila anak itu menjawab soal secara tepat, maka semakin tinggi usia mental yang disebut dengan MA. Juga untuk membandingkan usia mental dengan usia kronologis.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa setiap individu memiliki tingkat intelegensi yang berbeda. Hal ini seperti yang disebutkan diatas ada pandangan yang menekankan pada bawaan (pandangan kualitatif) dan ada yang menekankan pada proses belajar (pandangan kuantitatif) sehingga dengan adanya perbedaan pandangan tersebut dapat diketahui bahwa intelegensi dipengaruhi oleh faktor-faktor sebgai berikut.
1.    1. Pengaruh faktor bawaan
 Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa individu-individu yang berasal dari suatu keluarga, atau bersanak saudara, nilai dalam tes IQ mereka berkolerasi tinggi ( + 0,50 ), orang yang kembar ( + 0,90 ) yang tidak bersanak saudara ( + 0,20 ), anak yang diadopsi korelasi dengan orang tua angkatnya ( + 0,10 – + 0,20 ).
2.    2. Pengaruh faktor lingkungan
 Perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi. Oleh karena itu ada hubungan antara pemberian makanan bergizi dengan intelegensi seseorang. Pemberian makanan bergizi ini merupakan salah satu pengaruh lingkungan yang amat penting selain guru, rangsangan-rangsangan yang bersifat kognitif emosional dari lingkungan juga memegang peranan yang amat penting, seperti pendidikan, latihan berbagai keterampilan, dan lain-lain (khususnya pada masa-masa peka).
3.    3. Stabilitas intelegensi dan IQ
Intelegensi bukanlah IQ. Intelegensi merupakan suatu konsep umum tentang kemampuan individu, sedang IQ hanyalah hasil dari suatu tes intelegensi itu (yang notabene hanya mengukur sebagai kelompok dari intelegensi). Stabilitas inyelegensi tergantung perkembangan organik otak.
4.    4. Pengaruh faktor kematangan
Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tiap organ (fisik maupun psikis) dapat dikatakan telah matang jika ia telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya.
5.    5. Pengaruh faktor pembentukan
Pembentukan ialah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelegensi.
6.    6. Minat dan pembawaan yang khas
Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan (motif-motif) yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar.
7.    7. Kebebasan
Kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode-metode yang tertentu dalam memecahkan masalah-masalah. Manusia mempunyai kebebasan memilih metode, juga bebas dalam memilih masalah sesuai dengan kebutuhannya.
Semua faktor tersebut di atas bersangkutan satu sama lain. Untuk menentukan intelegensi atau tidaknya seorang anak, kita tidak dapat hanya berpedoman kepada salah satu faktor tersebut, karena intelegensi adalah faktor total. Keseluruhan pribadi turut serta menentukan dalam perbuatan intelegensi seseorang.

Dalam bahasan ini akan dijelaskan beberapa point tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan intelegensi
1.      Hubungan intelegensi dengan tingkat kelompok jabatan:
_Super dan Cities menyimpulkan bahwa makin tinggi tingkat kelompok jabatan, makin tinggi rata-rata IQ-nya.
2.      _Hubungan intelegensi anak-anak dengan intelegensi orang tua mereka.
_Schienfield menyatakan tentang hereditas intelegensi (apa yang diwariskan oran tua kepada anaknya) selain adanya pengaruh tingkat pendidikan orang tua dengan perkembangan intelegensi anak (stimulasi orang tua) seperti yang dikemukakan oleh Fitzegerald dan McKinney.
3.     _ Hubungan kondisi jasmani terhadap intelegensi seseorang.
_Berdasarkan penelitian, ternyata orang-orang yang ber-IQ tinggi cenderung lebih sehat jasmaninya dan pertumbuhannya lebih subur dibandingkan dengan orang-orang yang ber-IQ rendah.
4.     _ Pengaruh pendidikan pada tingkat intelegensi.
_Prof.Irving Lorge (1945) dari universitas Calipornia menunjukan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin tinggi pula skor IQ-nya, disamping adanya faktor lain seperti lingkungan keluarga, sosial, minat belajar, keperibadian, dan sebagainya

RUMUS IQ:
 Rumus IQ:
IQ = (MA/CA )x 100

di mana:

IQ = nilai IQ

MA = Mental Age

CA = usia individu

mengikuti test IQ sudah seharusnya juga melihat usia pada saat mengikuti test tersebut. Disampaikan pula, bahwa nilai IQ dapat suatu ketika turun, naik dan stabil. Untuk mengasah / meningkatkan IQ dapat dilakukan usaha untuk menjaga kesehatan, menjaga gizi makanan, dan rangsangan untuk mengasah otak itu sendiri.